Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, mengembangkan konsep Tri Pusat Pendidikan yang melibatkan tiga lingkungan utama: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Konsep ini bertujuan menciptakan sinergi antara ketiga lingkungan tersebut dalam mendidik anak-anak, memahami bahwa upaya pendidikan tidak dapat dilakukan oleh tenaga pendidik saja, melainkan harus didukung oleh lingkungan sekitar [1].
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga dianggap sebagai pusat pendidikan paling utama, bertanggung jawab atas pembentukan etika, agama, dan perilaku sosial anak. Konsep pendidikan keluarga Ki Hajar Dewantara menekankan pada bimbingan dan didikan yang terjadi secara alami dalam tatanan keluarga. Pendidikan di lingkungan keluarga bertujuan untuk membentuk kepribadian anak yang mantap, berakhlak baik, dan mandiri. Orang tua berperan sebagai pendidik pertama dan utama, meletakkan dasar kepribadian, moral, sosial, dan keagamaan anak [2], [3].
Lingkungan Sekolah
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan kedua, memberikan pembinaan intelektual dan ilmu pengetahuan. Ki Hajar Dewantara menekankan peran sekolah sebagai lembaga formal yang terencana, dengan guru sebagai fasilitator pembelajaran. Sekolah memiliki fungsi dalam mempersiapkan anak sebagai anggota masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, dan mampu menghadapi serta menyelesaikan masalah. Pendidikan di sekolah juga berperan dalam transmisi kebudayaan, menentukan peran sosial, penyatuan sosial, serta mengembangkan karakter anak [4].
Lingkungan Masyarakat
Masyarakat, sebagai lingkungan ketiga, memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Lingkungan masyarakat terkait erat dengan keluarga dan sekolah, berperan dalam mengembangkan kecerdasan intelektual, budi pekerti, ilmu agama, dan sosial anak. Pendidikan di masyarakat berlangsung di mana saja dan kapan saja, memungkinkan anak memisahkan informasi positif dan negatif untuk perkembangan dirinya. Masyarakat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan non formal, seperti organisasi pemuda, karang taruna, dan kursus-kursus [5].
Kesimpulan
Tri Pusat Pendidikan Ki Hajar Dewantara menggarisbawahi pentingnya integrasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan. Setiap lingkungan memiliki peran spesifik dan penting dalam membentuk individu yang seimbang, baik dari segi intelektual, moral, sosial, maupun spiritual. Konsep ini relevan hingga saat ini sebagai acuan dalam membangun sistem pendidikan yang holistik dan inklusif.
Referensi:
[1] serupa.id, "Tripusat Pendidikan ââ¬â Penjelasan Lengkap Semua Lingkungan," [Online]. Available: https://serupa.id/tripusat-pendidikan-penjelasan-lengkap-semua-lingkungan/.
[2] Kompas.com, "Tiga Lingkungan Tri Pusat Pendidikan," [Online]. Available: https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/27/185046269/tiga-lingkungan-tri-pusat-pendidikan.
[3] Okezone.com, "Tri Pusat Pendidikan Ajaran Ki Hajar Dewantara di Zamanku," [Online]. Available: https://nasional.okezone.com/read/2021/04/26/65/2402074/tri-pusat-pendidikan-ajaran-ki-hajar-dewantara-di-zamanku.
[4] serupa.id, "Lingkungan Sekolah dalam Tripusat Pendidikan," [Online]. Available: https://serupa.id/tripusat-pendidikan-penjelasan-lengkap-semua-lingkungan/.
[5] serupa.id, "Lingkungan Masyarakat dalam Tripusat Pendidikan," [Online]. Available: https://serupa.id/tripusat-pendidikan-penjelasan-lengkap-semua-lingkungan/.